Selasa 20 Oct 2015 10:00 WIB

Ekonomi Cina Beri Sentimen Negatif

Rep: Risa Herdahita/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan ekonomi Cina melambat.
Foto: Reuters
Pertumbuhan ekonomi Cina melambat.

EKBIS.CO,  JAKARTA-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini (Selasa, 20/10) dibuka di zona merah. IHSG pada pukul 09.06 WIB turun tipis ke 4.568,724 atau melemah 1,12 poin (0,025 persen).

Analis NH Korindos Securities, Reza Priyambada, mengungkapkan, adanya rilis masih melemahnya laju pertumbuhan ekonomi kuartalan dan tahunan yang dibarengi turunnya produksi industri di Cina memberikan sentimen negatif. Itu membuat laju bursa saham Asia mulai variatif cenderung melemah. 

Cina mencatatkan pertumbuhan ekonomi 6,9 persen sepanjang kuartal III 2015. Data itu merupakan yang terendah sejak krisis keuangan global pada 2009. Data ini juga sedikit lebih rendah dibanding tiga bulan sebelumnya yang berada di posisi 7 persen. Namun, tetap masih lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang hanya sebesar 6,8 persen. 

Sementara itu, produksi industri tumbuh 5,7 persen bulan lalu. Ini sedikit lebih kecil dari perkiraan yang sebesar 6 persen dan pertumbuhan Agustus yang mencapai 6,1 persen. 

"Merespon sentimen itu, bursa asia ditutup melemah. Bursa saham Asia terimbas pelemahan saham produsen bahan baku pasca rilis PDB Cina yang menunjukan pertumbuhan kuartalan ekonomi paling lambat sejak 2009 itu," kata Reza, Selasa (20/10).

Dengan data itu, pada perdagangan hari ini, ia pun memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.525-4.558 dan resisten 4.578-4.586. Laju IHSG mampu bertahan di atas target support 4.485-4.496 dan sempat mampu berada di atas target resisten 4.550-4.565. 

Memang, kemarin laju IHSG memperlihatkan posisinya yang bertahan di zona hijau di tengah terpaan pelemahan laju bursa saham lainnya. "Meski laju IHSG terlihat masih kuat tanpa halangan untuk berada di zona hijau, tapi tetap perlu untuk mewaspadai adanya imbas pelemahan itu," lanjut Reza. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement