EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina masih enggan membuka siapa sebetulnya mafia di balik perusahaan usahanya, Pertamina Energi Trading Limited (Petral). Mafia itu disebut berburu rente hingga Petral dilikuidasi pada Mei lalu.
Pertamina hanya menyatakan hasil audit investigasi dan forensik yang dilakukan oleh auditor independen asing telah diserahkan kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti.
VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, pihaknya sengaja tidak mau mengungkap lebih jauh apa isi audit Petral karena ada tanggung jawab kepada publik yang diemban. Kapasitas pengungkapan siapa identitas si mafia migas diserahkan sepenuhnya kepada aparat hukum.
"Kami tidak punya hak untuk sampaikan nama-nama pihak dan entitas karena kami tidak punya kapasitas dan kewenangan memberikan keterlibatan pihak-pihak," kata Wianda, Rabu (11/11).
Saat ini, lanjut Wianda, hasil audit sendiri dalam proses pendalaman oleh para ahli legal di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perihal apakah kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau kepada pihak kepolisian nanti kasus ini akan dibawa, Pertamina menyerahkan kewenangan itu kepada pemerintah.
"Apalagi, untuk membuktikan keterlibatanm, diperlukan tindak lanjut, misalnya, pembukaan rekening dan lainnya," ujar Wianda.
Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said menegaskan, pihaknya akan memastikan apakah temuan dari hasil audit layak untuk dimasukkan ke proses hukum atau tidak. Meski begitu, Sudirman memastikan bahwa proses likuidasi Petral akan tetap berjalan.
"Kami mengkaji dengan tim hukum apakah sudah diajukan ke pihak berwenang atau tidak," katanya.