EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah telah menegaskan tidak akan mengimpor beras hingga akhir tahun ini, namun fakta di lapangan beras impor ilegal asal Vietnam justru membanjiri Indonesia.
Anggota Komisi IV DPR RI, Rofi Munawar meminta pemerintah serius menanggapi beredarnya beras impor asal Vietnam di wilayah Sumatera ini.
"Temuan beras Vietnam ilegal ini sudah diketahui pemerintah dan bulog sejak lama, namun mereka seakan enggan melakukan investigasi terhadap masalah ini," katanya, Rabu (11/11).
Padahal, kata dia, pemerintah menegaskan tidak ada importasi beras pada 2015, namun wacana impor terus bermunculan dari pihak pemerintah sendiri.
Ia melihat ada ketidaksinkronan data beras nasional antara kementerian teknis, otoritas data dan konsumen. Karena itu Anggota Fraksi PKS ini mengimbau pemerintah perlu melakukan audit data dan investigasi siapa yang berwenang atas masuknya beras impor ilegal asal Vietnam tersebut di wilayah Sumatera.
Sementara, Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Jambi Laode Amijaya Kamaludin, menyebutkan beras Vietnam ilegal yang masuk ke Indonesia mencapai 4 juta ton per tahun. Anehnya, beras Vietnam ini ilegal karena importasinya tidak dilakukan oleh Perum Bulog dan tidak tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS).
Vietnam sebelumnya mengungkapkan pada tahun ini diprediksi mengalami surplus 6-7 juta ton per tahun. Kelebihan produksi tersebut diserap oleh Cina sebanyak 2 juta ton, Indonesia 1-1,5 juta ton, dan Filipina 0,5-1 juta ton.