Selasa 17 Nov 2015 03:28 WIB

Pertamina Targetkan 1.900 SPBU Pertalite di Akhir Tahun

Red: Esthi Maharani
Petugas sedang mengisi tangki dengan Bahan Bakar Non Subsidi jenis Pertalite saat uji pasar di SPBU, Jakarta, Jumat (24/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang mengisi tangki dengan Bahan Bakar Non Subsidi jenis Pertalite saat uji pasar di SPBU, Jakarta, Jumat (24/7).

EKBIS.CO, SURABAYA -- PT Pertamina menargetkan sebanyak 1.900 SPBU se-Indonesia dapat menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sampai akhir tahun 2015. Apalagi animo masyarakat yang sudah mengkonsumsi pertalite melebihi target.

"Sekarang ini sudah ada 1.600 SPBU se-Indonesia yang menjual Pertalite, sehingga kami menaikkan target menjadi 1.900 SPBU se-Indonesia," kata Vice President for Corporate Communication PT. Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro, Senin (16/11).

Ia mengatakan, sejauh ini konsumsi Pertalite memang terus meningkat, karena masyaraka dinilai sudah bisa memilih bahan bakar mana yang cocok dengan kendaraan pribadinya, termasuk terhadap bahan bakar yang mempunyai RON 90 ini cukup tinggi tersebut.

"Sampai saat ini kamu sudah menjual Pertalite total di atas 2 juta kiloliter dengan masing-masing SPBU menjual 2.500-3.000 liter atau setara dengan 11 persen untuk menjadi konsumsi bbm nasional," tuturnya.

Menurut dia, masyarakat memang masih memilih bahan bakar Pertamax, namun ada juga yang sudah beralih menggunakan Pertalite. Dengan animo masyarakat yang tinggi ke Pertalite, pihaknya tentu akan menyediakan BBM jenis itu ke lokasi-lokasi yang belum ada.

"Meskipun animo masyarakat terhadap Pertalite tinggi, kami tentu tidak akan mengurangi pasokan volume bbm jenis lainnya. Biar nanti masyarakat yang menentukan untuk menggunakan bahan bakar jenis apa, namun yang pasti Pertamina tidak akan melakukan pengurangan volume BBM jenis lain," terangnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, jika tingkat penjualan BBM jenis Premium sudah mulai terdampak dengan kehadiran Pertalite, terlihat dari sisi nasional seluruh SPBU biasanya bisa menjual premium sebanyak 78 premium persen, namun sejak ada Pertalite, sekarang penjualannya menjadi 68 persen dan berkurang 10 sampai 11 persen.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement