EKBIS.CO, KUALA LUMPUR -- Negara Asia Tenggara resmi mendirikan komunitas formal untuk membuat gerakan perdagangan lebih bebas dengan output mencapai 2,6 triliun dolar AS. Kesepuluh pemimpin negara ASEAN menandatangani komunitas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Ahad (22/11).
Komunitas ASEAN tersebut termasuk politik, keamanan dan dimensi sosial budaya di suatu daerah dengan pemerintah mulai dari komunis di Vietnam dan kuasi-militer di Myanmar hingga kerajaan Brunei dan keriuhan demokrasi di Filipina.
Tapi itu adalah masyarakat ekonomi yang menawarkan peluang paling konkrit untuk integrasi di wilayah yang PDB gabungann-ya akan menjadikannya ekonomi ketujuh terbesar dunia.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak sebagai tuan rumah KTT mengatakan, dalam praktiknya MEA telah hampir menghilangkan hambatan tarif antara negara anggota. "Sekarang kita harus menjamin gerakan yang llebih bebas dan penghapusan hambatan yang menghalangi pertumbuhan dan investasi," katanya.
Negara-negara tersebut bertujuan untuk menyelaraskan strategi ekonomi, mengakui kualifikasi profesional masing-masing dan berkonsultasi lebih dekat pada kebijakan ekonomi makro dan keuangan.
Mereka juga sepakat untuk meningkatkan konektivitas infrastruktur transportasi dan komunikasi, baik memfasilitasi transaksi elektronik, mengntegrasikan industri untuk mempromosikan sumber daerah dan meningkatkan keterlibatan sektor swasta dalam perekonomian.
Delapan kelompok profesional seperti insinyur, arsitek, perawat, dokter, dokter gigi, akuntan, surveyor dan profesional pariwisata akan dapat bekerja lebih mudah di seluruh wilayah ASEAN.