Selain menjadikan dirinya sebagai bagian dari industri perbankan yang berkelanjutan, bank juga akan memiliki kekuatan untuk mendorong perusahaan kliennya menerapkan aspek lingkungan, sosial dan tata kelola ini dalam proses bisnis mereka secara menyeluruh.
Proyek percontohan tersebut menjadikan tersedianya ruang dialog yang kondusif bagi praktisi perbankan berkelanjutan dengan melibatkan para ahli dan praktisi perbankan serta pelaku usaha industri untuk bertukar keahlian dan pengalaman. Khususnya terkait informasi tentang kisah keberhasilan bank dalam membantu mengatasi isu berkelanjutan yang dihadapi kliennya, yang dapat dijadikan referensi.
Deputi Direktur Arsitektur Perbankan Indonesia OJK Edi Setijawan menambahkan, OJK bersama WWF akan mendampingi kedelapan bank tersebut untuk mulai menerapkan keuangan berkelanjutan secara sistematis. salah satu caranya dengan mengambil contoh kasus pada sektor kelapa sawit.
Proyek percontohan ini akan berjalan selama 1,5 tahun yang dimulai pada Januari 2016. "Sektor kelapa sawit dipilih untuk dipelajari lebih dalam karena sektor ini kerap kali diasosiasikan dengan isu lingkungan," ujarnya.
Dalam praktiknya, bank dapat mengambil peran dalam memperbaiki profil industri ini agar komoditas tersebut dapat terus menjadi andalan ekonomi nasional.