Senin 23 Nov 2015 13:45 WIB

OJK Gelar Seminar Internasional Dukung Program Keuangan Berkelanjutan

Rep: Binti Sholikah/ Red: Winda Destiana Putri
OJK
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
OJK

EKBIS.CO, JAKARTA --- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Seminar Internasional bertajuk Sustainable Finance to Support Sustainable Development Goals di Jakarta, Senin (23/11).

Penyelenggaraan seminar tersebut bekerja sama dengan beberapa kementerian dan lembaga internasional untuk mengarahkan program sektor keuangan yang berkelanjutan (suistanable finance) menjadi solusi mencapai Sustainable Development Goals (SDGS).

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam sambutannya mengatakan, seminar internasional tersebut diharapkan bisa menjadi forum yang mampu melihat potensi Roadmap Sustainable Finance di ASEAN dan mencari peluang implementasi Sustainable Finance di negara-negara ASEAN. Menurutnya, program Keuangan Berkelanjutan yang diusung OJK sangat sesuai dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

"Ini peluang bagi seluruh industri jasa keuangan untuk turut mendukung dan menyukseskan pembangunan berkelanjutan secara nasional dan dalam bentuk kerjasama regional dan global," kata Muliaman.

Seminar tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasronal, Kementerian Keuangan, 'Kementerian Energi dan SDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta beberapa lembaga internasional seperti UNEP Inquiry, WWF, GlZ, USAID, dan IFC.

Dalam acara tersebut juga diumumkan beberapa lembaga jasa keuangan perbankan yang telah menandatangani green banking pilot project. Yakni, PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT Bank Central Asia, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank BRI Syariah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia, PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk.

Proyek percontohan tersebut bertujuan mendukung penyiapan kompetensi bank menyangkut sasaran dalam Roadmap Keuangan Berkelanjutan di Indonesia periode 2014-2019. Kompetensi yang disasar secara khusus adalah kemampuan organisasi dalam mengelola aspek lingkungan, sosial dan tata kelola (LST) dalam keputusan bisnisnya dan peningkatan porsi pembiayaan ke kegiatan bisnis yang dilakukan secara berkelanjutan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement