Menurut dia, ternyata truk dan bus mainan buatannya banyak diminati oleh masyarakat, karena selain memiliki keunikan dan kualitas yang bagus, juga tahan untuk mainan serta kadang dinaiki oleh anak-anak. "Truk dari kayu itu, memiliki ukuran panjang sekitar 40 hingga 50 centimeter kuat dinaiki untuk anak-anak," kata Usmanto.
Menyinggung soal bahan baku limbah kayu papan sengon, Usmanto menjelaskan tidak ada masalah karena stoknya cukup banyak dengan cara membeli harga rata-rata Rp 11 ribu per lembar dengan ukuran panjang sekitar 2,5 meter dan lebar sekitar 20 hingga 30 centimeter.
"Saya setiap dua lembar kayu papan ini, dapat membuat satu buah truk," katanya.
Dia mengatakan proses pembuatannya memang cukup rumit dan butuh waktu cukup lama berawal dari papan kayu sengon digambar dengan menggunakan mal kertas dan kemudian digergaji sesuai bentuknya. Menurut dia, gambar-gambar tersebut setelah dipotong-potong dengan digergaji, kemudian menggunakan paku dan lem kayu untuk merakit hingga berbentuk mainan mobil yang dikehendaki.
Mobil yang sudah jadi kemudian diampelas dan didempul agar kelihatan rata. "Mobil yang sudah didempul kemudian diampelas kembali sebelum dicat sesuai warna yang dikehendaki. Mobil ini siap dipasarkan," katanya.