Lead Economist Bank Dunia, Vivi Alatas mengatakan, Indonesia dapat memperbaiki infrastruktur di tingkat provinsi agar anak-anak di pelosok provinsi memiliki kesempatan yang sama melalui layanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik. Ketika anak-anak tersebut mulai bekerja, Indonesia dapat menyediakan pelatihan keterampilan bagi pekerja informal sehingga mereka tidak terperangkap dalam pekerjaan upah rendah tanpa peluang mobilitas.
"Banyak pilihan kebijakan fiskal yang dapat menambah pendapatan negara dan mengalihkan pembelanjaan ke program-program yang akan berdampak langsung pada masyarakat miskin," katanya.
Menurutnya, program perlindungan sosial seperti bantuan tunai bersyarat dan beasiswa pendidikan, serta pelatihan keterampilan bagi pekerja informal yang tidak memperoleh pendidikan bermutu, dapat membantu dan memberi harapan kepada masyarakat miskin dan rentan.