Selasa 08 Dec 2015 17:28 WIB

Dana Miliaran untuk Tekan Harga Pakan Ikan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Pakan ikan (ilustrasi)
Foto: bibitikan.net
Pakan ikan (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan biaya pakan ikan bisa turun sebesar 60 persen pada 2016 mendatang. Salah satu caranya dengan menekan impor bahan pakan ikan dan menggantinya dengan bahan lokal. Untuk itu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengalokasikan anggaran tahun depan sebesar Rp 120 miliar untuk mengurangi ketergantungan pakan impor.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Subjakto menerangkan, anggaran sebesar itu akan digunakan untuk sejumlah program seperti bantuan permesinan, sampai registrasi gratis pakan ikan.

“Anggaran kita untuk peningkatan pakan ternak mandiri ini mencapai Rp 120 miliar, ini mulai dari pemberian bantuan mesin pengolahannya, alat angkutnya, termasuk penggratisan registrasi itu, tapi ini bukan subsidi, tapi stimulan,” ujar Slamet di kantornya, Jakarta, Selasa (8/12).

Slamet mengatakan, kemandirian pakan ikan perlu dilakukan lantaran biaya pakai ikan menelan 70 persen hingga 80 persen biaya perikanan budidaya. Apabila biaya pakan ini turun, diharapkan margin para pembudidaya meningkat menjadi minimal 40 persen. Sebelumnya Menteri KKP Susi Pudjiastuti menyatakan keinginannya atas hal ini.

“Ini diharapkan bisa menggantikan impor tepung ikan 10 persen,” kata Slamet.

Selama 2015, impor tepung ikan mencapai 139.459 ton, atau sekitar 66 persen dari kebutuhan sebanyak 211 ribu ton. Apabila program pakan ikan mandiri berhasil diharapkan produksi tepung ikan domestik meningkat menjadi 166.241 ton.

Direktur Pakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP Karkin Soetrisno menambahkan, anggaran tersebut akan disalurkan kepada 300 kelompok pembuat pakan pada 2016. Sementara pada tahun ini pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 58 miliar untuk pakan mandiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement