EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Pembangunan Asia (ADB) bakal menggandakan dana iklim tahunan dari saat ini sekitar 3 miliar dolar Amerika Serikat (AS), diharapkan dapat mencapai sekitar 6 miliar dolar AS pada 2020.
"Dari jumlah itu, 4 miliar akan diarahkan untuk mitigasi perubahan iklim dan 2 miliar untuk adaptasi," kata Presiden ADB Takehiko Nakao dalam keterangan tertulis Senin (14/12).
Selain komitmen dalam pembiayaan iklim, ADB bersama-sama dengan lembaga keuangan internasional lainnya juga berkomitmen bekerja secara kolektif untuk mengharmonisasikan metodologi perhitungan guna melacak pembiayaan iklim dan emisi gas rumah kaca.
Presiden ADB juga menyambut baik kesepakatan yang telah ditandatangani di Paris, Prancis karena komitmen dari 180 negara lebih itu adalah penerjemahan yang jelas dari upaya global yang dibutuhkan untuk mengontrol emisi gas rumah kaca.
Selain itu, kata dia, perjanjian tersebut juga dinilai dapat membantu baik umat manusia maupun planet bumi ini untuk mengadaptasi terhadap perubahan iklim. "Perjanjian yang membatasi pemanasan di bawah dua derajat celcius dan mengejar upaya untuk mencapai 1,5 derajat khususnya relevan di Asia-Pasifik, yang merupakan tempat tinggal 4 miliar warga, yang juga merupakan kawasan yang paling rentan di dunia dalam menghadapi perubahan iklim," katanya.
Takehiko Nakao menyarankan agar fokus saat ini berpindah menuju penerapan di samping komitmen seluruh negara untuk mengontrol emisi gas rumah kaca.