Sementara menurut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, BIJB yang berlokasi di wilayah barat Indonesia masuk dalam wilayah kerja AP II. Kerja sama dengan BUMN penerbangan tersebut akan menguntungkan untuk membentuk citra bandara.
"Mereka sudah punya pengalaman, itu bagus karena kita belum punya pengalaman kalau harus sendirian," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher.
Selain dengan AP II, kata dia, banyak perusahaan asing yang juga tertarik untuk ikut dalam pengelolaan BIJB. Tercatat, sebanyak 40 perusahaan dari luar negeri hadir dalam market sounding yang digeral PT BIJB.
"Hebat banget, banyak yang tertarik sama BIJB, ada dari Munich (Jerman), Turki, India," katanya.
Aher mengakui rencana JV berlangsung cukup lama karena butuh proses panjang yang harus dilalui. Meski begitu, rencana ini tidak menghambat pembangunan BIJB. Saat ini, Pemprov telah mengalokasikan dana untuk pembebasan lahan demi mengejar panjang runway 1.800 meter.
"Proses pembangunan tetap berjalan, dan groundbreakingnya oleh Pak Presiden, staffnya sudah datang untuk melihat namun belum ada kepastian soal tanggalnya," katanya.