EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Wika Beton Tbk menargetkan kontrak baru pada 2016 sekitar Rp 4 triliun dengan carry over Rp 1,7 triliun, seiring dengan optimisme pemerintah untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur.
Keterangan tertulis perseroan yang diterima di Jakarta, Selasa (5/1), menyatakan optimisme pemerintah itu akan makin mendorong pertumbuhan bisnis salah satu anak perusahaan BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tersebut dengan memasok beragam produk "precast" untuk berbagai sektor pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan oleh pemerintah dan swasta.
Disebutkan bahwa produsen beton pracetak terbesar di seluruh Indonesia, bahkan Asia Tenggara itu menutup perolehan kontrak baru sepanjang 2015 sebesar Rp 3,5 triliun atau 34,62 persen lebih tinggi daripada perolehan 2014 yang Rp 2,6 triliun serta melebihi proyeksi kontrak baru pada tahun 2015, yaitu sekitar Rp 3,2 triliun.
Permintaan kebutuhan beton pracetak pada tahun lalu mulai menunjukkan pertumbuhan yang baik seiring dengan proyek infrastruktur yang sudah mulai jalan memasuki kuartal IV 2015. Pada kuartal IV 2015, Wika Beton berkontribusi pada megaproyek jalur KA Transsumatra. Wika Beton memasok pracetak bantalan jalan rel untuk proyek jalur kereta api Transsumatera sepanjang kurang lebih 140 km, yaitu dari wilayah Banda Aceh, Sumatra Utara, Duri dan Dumai. Kontrak yang diperoleh Wika Beton dalam proyek tersebut sekitar Rp 160 miliar.
Perseroan menargetkan untuk dapat terus memasok kebutuhan beton pracetak pada proyek jalur kereta api Transsumatra yang direncanakan pemerintah akan dibuat hingga provinsi Lampung dan proyek jalur KA Transsulawesi. Selain itu, perseroan terus menggarap proyek bangunan gedung yang merupakan inovasi teknologi tinggi yang dikembangkan Wika Beton.
Saat ini perseroan menggarap proyek bangunan gedung untuk rumah susun TNI Polri di Jakarta, rumah susun pertama di Indonesia yang seluruhnya menggunakan komponen beton pracetak.