EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan belum ada beras impor yang disalurkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini karena ketersediaan pasokan beras dinilai sudah mencukupi.
Kementerian Pertanian bersama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) menggelar operasi pasar pada Rabu (6/1) adalah untuk memastikan ketersediaan beras di awal tahun. "Kita mau pastikan ketersediaan pasokan kita di awal tahun ini, dan hingga saat ini belum ada beras impor yang dikeluarkan ke pasar," kata Mentan Andi Amran Sulaiman saat melakukan langkah operasi pasar di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (6/1).
Pasar Induk Beras Cipinang, kata Amran, dipilih karena bisa menjadi barometer ketersediaan beras nasional. Karena itu mentan memastikan bahwa pasokan beras di Cipinang masih aman. "Kita jaga pasokan beras per hari di Cipinang di kisaran 3.000-4.000 ton per hari, yaitu dengan tambahan pasokan dari Bulog 1.000 ton, karena biasanya bulan 11, 12, 1, dan 2 stok beras menurun, kita keluarkan berasnya sekarang," katanya.
Amran juga mengharapkan stok beras akan aman hingga memasuki masa panen raya yang diprediksi akan terjadi pada bulan Maret. "Dua bulan telah terlewati, sekarang tinggal dua bulan lagi mudah-mudahan bisa sampai Maret, lagipula akan ada tambahan stok beras dari panen bulan Februari sebesar 3,5 juta ton," ujarnya.
Harapan yang senada diungkapkan oleh salah satu pedagang Pasar Induk Cipinang Billy Haryanto yang mengatakan bahwa dirinya yakin stok beras akan aman hingga masa panen raya.
"Saya harap aman, agar harganya juga stabil, apalagi Pak Menteri juga sudah mengatakan akan ada tambahan stok pada Februari akan ada panen 1 juta hektare artinya ada 6 juta ton yang dipanen dan diantaranya beras sebesar 3,5 juta ton pada saat itu," kata Billy.