EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman menjelaskan, pesaing utama Indonesia dalam menguasai pasar ASEAN adalah Thailand. Adhi mengakui bahwa industri makanan dan minuman Thailand sudah terintegrasi dengan baik, yakni mulai dari bahan baku sampai industrinya. Tak hanya itu, pemerintah Thailand juga telah mempersiapkan infrastruktur dan cluster-cluster industri dengan baik sehingga skala ekonomis produk Thailand sangat besar.
Menurut Adhi, Myanmar merupakan salah satu negara tujuan investasi bagi industri makanan dan minuman Indonesia. Pasalnya, di Myanmar pertumbuhan industrinya masih sedikit sehingga makanan dan minuman dapat menjadi sektor industri yang menjadi primadona. Bahkan, beberapa perusahaan Indonesia telah membuka jalur distribusi di negara tersebut. Selain Myanmar, negara tujuan investasi lainnya yakni Filipina. Adhi mengatakan, Indonesia telah mengakuisisi beberapa industri makanan dan minuman di Filipina.
"Beberapa perusahaan mulai membeli perusahaan di Singapura, Malaysia, dan Vietnam untuk mengintegrasikan ASEAN, sehingga hambatan ekspor bisa terhapuskan dan ini menjadi vehicle untuk produk Indonesia," kata Adhi.
Adhi mengatakan, sebanyak 40 persen pasar ASEAN sebenarnya sudah dikuasai oleh Indonesia. Dengan dimulainya MEA, maka diharapkan Indonesia dapat memanfaatkannya untuk mengambil sisa pangsa pasar ASEAN yakni 60 persen. Untuk mencapai hal tersebut, pelaku usaha menginginkan dan mengusulkan agar setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dapat dikaji pengaruhnya ke ASEAN.
"Kita ingin setiap pemerintah bikin regulasi assessment-nya lebih ke kacamata ASEAN," kata Adhi. n.rizkyjaramaya