EKBIS.CO, JAKARTA -- Harga saham PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) naik 17 poin saat pertama kali dicatatkan (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (12/1). Harga saham naik dari harga penawaran perdananya di Rp 132 per lembar menjadi Rp 149 per lembar saham.
Harga saham emiten berkode ARTO itu ditransaksikan sebanyak 56 kali. Posisi harga saham tertinggi tercatat di level Rp 150 dan terendah di Rp 145 per lembar saham.
Adapun volume saham yang diperdagangkan mencapai 17 ribu lott senilai Rp 263 juta total transaksi. "Kami bersyukur proses penawaran umum perdana saham kami direspon sangat positif oleh masyarakat," ujar Direktur Utama ARTO, Reinantha Yaputra, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (12/1).
Ia mengungkapkan, total bookbuilding sebanyak 547,6 juta lembar saham. Artinya, terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebesar 306,313vjuta lembar saham, mengingat total lembar saham yang ditawarkan sebesar 241,25 juta lembar.
"Jumlah saham yang ditawarkan sebesar 20 persen dari modal disetor setelah IPO. Hasil dana yang dapat dari proses IPO Rp 31,845 miliar," ungkapnya.
Menurutnya, dana hasil IPO ini akan digunakan untuk penguatan modal bank. Sebanyak 14 persen dari hasil itu akan digunakan sebagai pengembangan Teknologi Sistem Informasi (TSI). Sementara 86 persennya untuk penyaluran kredit.
Bank Artos merupakan emiten pertama yang melakukan IPO tahun ini. Dengan ini emiten yang masuk dalam sektor finansial itu menjadi emiten ke-522 di BEI.