Kamis 14 Jan 2016 23:11 WIB

Bank Syariah Sama-Sama Besarkan Industri

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
Bank Syariah
Bank Syariah

Konversi Bank Aceh menjadi bank syariah bahkan menarik perhatian IDB. Meski begitu, Bank Aceh, kata Direktur SDM dan Syariah Bank Aceh Haizir Sulaiman, memilih rekan dari dalam negeri agar proses konversi berjalan sesuai rencana. "Rekan dari Indonesia lebih paham kultur dan hukum di Aceh dan di Indonesia," ungkap Haizir.

Sebagai satu-satunya provinsi yang menerapkan syariat Islam, Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano menilai tidak ada alasan untuk Aceh tidak bersyariah, termasuk dalam urusan keuangan. Hati masyarakat, ia yakini pula mau bersyariah.

Sebagi anak kandung BNI, lanjut Dinno, merasakan membangun bisnisnya dari awal. BNI Syariah membangun sendiri semua dari nol setelah menjadi BUS pada 2010.

"Konversi ini harus dibantu. Apalagi ada Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang dipimpin presiden. Ada keseriusan pemerintah mengembangkan keuangan syariah," tutur Dinno. (Baca: Presiden Bentuk Komite Nasional Keuangan Syariah)

Kalau konversi BPD pertama oleh Bank Aceh ini sukses, KNKS bisa lihat dan membuat ini sebagai contoh bagi kebijakan nasional. BNI Syariah berharapkan bisa berbagai dan seluas yang dibutuhkan. Yang ditonjolkan dari bank syariah pun bukan persaingan, tapi bagaimana membesarkan industri bersama.

(Baca juga: BI Sambut Komite Nasional Keuangan Syariah)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement