EKBIS.CO, JAKARTA -- Bisnis perhotelan masih paling diminati untuk investasi sektor pariwisata. Pasalnya, imbal hasil investasi atau return of investment (ROI) di bisnis hotel lebih cepat.
Kepala Bidang Investasi Pariwisata Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Hengky Manurung, mengatakan, perhotelan berbintang masih paling diminati investor karena ROI-nya terhitung cepat, dari sebelumnya ROI dalam 15 tahun sekarang ROI sudah bisa diraih dalam tujuh tahun. ROI pun tidak hanya di ibukota utama, tapi hingga ke kota dan kabupaten.
Hotel berbintang porsinya sudah sekitar 40 persen dari investasi pariwisata yang ada. ''Selain hotel, bisnis restoran, taman rekreasi, dan konsultan pariwisata juga cukup diminati investor,'' ungkap Hengky di konferensi pers rencana penyelenggaraan Hospitality Investment Conference Indonesia (HICI), Rabu (3/2).
Tahun lalu, realisasi investasi yang ditargetkan Kemenpar hanya 3,8 persen dari total investasi nasional. Di akhir 2015 realisasi bahkan mencapai 4,1 persen atau sekitar Rp 100 triliun.
Pada 2016 ini, realisasi investasi pariwisata ditargetkan naik sekitar lima persen atau sekitar Rp 105 triliun. Persentase tahun ini memang angka tunggal karena tahun ini lebih banyak pada penyelesaian realisasi kerja sama. Yang pasti, kata Hengky, tahun ke tahun terus meningkat.