EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan asuransi pertanian untuk 1 juta hektare lahan pertanian. Otoritas Jasa Keuangan juga menyiapkan Rp 150 miliar untuk premi asuransi pertanian. Namun, Amran berharap hanya 10 persen sampai 20 persen dari alokasi asuransi yang terpakai.
"Nanti 1 juta hektare tapi jangan berdoa semua terpakai. Paling kepakai 10 sampai 20 persen tapi kami siapkan 1 juta. Yang puso sudah kami berikan bantuan benih yang kemarin," kata Amran, usai melakukan operasi pasar di Car Free Day Jakarta, Ahad (21/2).
Ia juga menegaskan akan melakukan sosialisasi lebih gencar lagi agar lebih banyak lagi petani yang bergabung untuk mengikuti asuransi pertanian. Selain itu, Amran menampik anggapan bahwa premi yang dinyatakan petani terlampau mahal. Alasannya, premi sebesar 30 ribu sudah ada subsidi dari pemerintah 80 persen. Sebelum diberikan subsidi, petani harus setor Rp 180 ribu per hektar sawah yang diasuransikan. Subsidi lantas diberikan sebesar Rp 150 ribu dan petani hanya dikenakan premi sebesar Rp 30 ribu.
"Pemerintah sudah subsidi Rp 150 ribu. Mau diapakan lagi? Gratis semua? Tolong, kami sudah gratiskan traktor, irigasi, benih 3 juta hektare. Kurang apa? Anggaran dua kali lipat. Rp 30 ribu ditanya lagi? Padahal kami ingin agar petani merasa saling memiliki. Rp 30 ribu masak dianggap mahal," kata Amran.