Kamis 03 Mar 2016 16:33 WIB

SBY: Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Seperti Membawa Angin Surga

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Mantan pesiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, dalam mengambil keputusan bisnis para pelaku usaha di Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang melalui kondisi ekonomi global saat ini. Menurutnya, para pengusaha harus mengikuti perkembangan dan tren dunia.

"Pelaku bisnis harus mengikuti perkembangan mega trend, isu strategis global, geo politik dan geo ekonomi, serta transformasi  ekonomi dunia. Ini semua harus diikuti oleh pengusaha Indonesia agar tidak keliru dalam mengambil keputusan bisnis," ujar SBY dalam dialog dengan Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis (3/3).

Dalam paparannya SBY menjelaskan, di tengah pelemahan ekonomi global pelaku usaha Indonesia harus bisa menangkap peluang. Sebab, permintaah tidak hanya ada di Indonesia namun juga di tingkat global dan regional. Apalagi, pada 2030 diprediksi dua pertiga penduduk dunia akan tinggal di perkotaan.

Menurut SBY, perkembangan global khususnya di wilayah Asia Pasifik sangat cepat. Di tengah kondisi ekonomi yang sedang lesu, kebijakan pemerintah harus tepat untuk menjaga iklim bisinis dan sekor riil agar terus berjalan.

SBY mengatakan, kepercayaan publik dan ketertiban sosial harus dijaga, selain itu hubungan luar negeri juga harus tetap baik karena tidak ada satu negara yang bisa mengatasi permasalahannya sendiri. Dalam kesempatan tersebut, SBY memberikan usulan kepada Kadin Indonesia untuk perbaikan iklim ekonomi dan bisnis di dalam negeri.

"Usulan saya pertumbuhan ekonomi harus dibawa lagi ke 5 persen menuju 6 persen, itu saja dulu. Nggak perlu dibawa jadi 7 atau 8 persen nanti malah membawa angin surga," kata SBY.

Menurut SBY, jika pertumbuhan ekonomi tidak dikembalikan ke angka enam persen konsekuensinya banyak dan luas. Pertumbuhan ekonomi tersebut bisa dicapai melalui peningkatan belanja pemerintah dan dikalkulasikan dengan benar setelah memperhatikan revenue.

SBY mengatakan, belanja pemerintah semestinya digunakan untuk kebutuhan yang bisa menstimulasi pertumbuhan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement