EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah memperkirakan kinerja sektor keuangan syariah di tahun ini akan meningkat. Hal ini ditandai dengan pembiayaan ekonomi syariah pada tahun ini yang ditargetkan mencapai lebih dari 5 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menjelaskan, potensi keuangan syariah tahun ini memang baik. Khususnya setelah semua stakeholder mendukung dan dicanangkan komite nasional pengembangan ekonomi syariah yang langsung dipimpin Presiden Joko Widodo.
"Kita harapkan pembiayaan ekonomi syariah yang tidak lebih dari 5 persen dari perbankan bisa melebihi 5 persen dari perbankan. Dan kita lihat potensi memang baik," kata Agus dalam acara Launching of Islamic Finance Country Report For Indonesia di Jakarta, Jumat (11/3).
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menambahkan, kinerja perbankan syariah tahun ini relatif sama. Namun, tetap saja situasi ekonomi masih akan sangat pengaruhi situasi perbankan nasional termasuk syariah.
"Karena kita expect tahun ini akan lebih baik, ini akan ditunjukkan dengan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi, kinerja yang lebih baik dari industri perbankan," ujar Muliaman.
Menurutnya, selama dua tahun ini, perbankan syariah masih bisa menahan angka pembiayaan bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) di angka 2,6-2,7 persen. Pihaknya mengharapkan tahun ini pun demikian.
Sementara tantangan bank syariah di tahun ini, kata Muliaman, bagaimana meningkatkan kapasitas. Sebab, kapasitas itu sangat penting dalam perekonomian.
"Karena potensi yang luar biasa dalam perekonomian apakah itu terkait pembiayaan proyek-proyek besar, sampai kepada yang mikro itu menurut saya tantangan bagi bank syariah untuk bisa berpartisipasi," tuturnya.
Pihaknya pun telah menetapkan beberapa sektor prioritas untuk pembiayaan, seperti sektor prioritas, maritim, industri kreatif, startup bisnis, dan sebagainya. "Saya sudah dorong keuangan syariah untuk masuk ke sektor itu, untuk melihat potensi yang ada. Terutama ke beberapa sektor industri kreatif," ujarnya.
Selain itu, yang perlu ditingkatkan adalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), teknologinya, dan sebagainya. Ia juga menekankan pentingnya konsolidasi.