EKBIS.CO, JAKARTA - Inpex Corporation ikut buka suara terkait perampingan pegawai yang dilakukannya akibat molornya keputusan pengembangan Lapangan Abadi, Blok Masela, Maluku. Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan bahwa keputusan akhir investasi atau final invesment decision (FID) akan molor hingga 2020, akibat keputusan POD atau rencana pembangunan fasilitas pengolahan gas alam cair yang tak kunjung diketok.
Manajer Komunikasi Inpex Usman Slamet menyebutkan, pihaknya masih berharap akan ada keputusan secepatnya terkait pembangunan fasilitas LNG.
"Begitu keputusan keluar yang tentunya sejalan dengan usulan kami, kita akan segera melanjutkan tahapan proyek dengan menyelesaikan FEED (Front End Engineering Design)," kata Usman melalui pesan singkat, Rabu (16/3).
SKK Migas: Kalau Masela Onshore, Jadwalnya Mundur Tidak Jelas
Terkait dengan perampingan pegawai hingga tersisa 40 persen, Usman menyebutkan perusahaan akan mencarikan solusi dengan menyesuaikan pekerja yang terkena perampingan dengan proyek lain di internal perusahaan.