Kamis 17 Mar 2016 15:16 WIB

Pembelian Lahan untuk Proyek Kereta Cepat Capai 600 Hektare

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nur Aini
?Miniatur kereta cepat diperlihatkan dalam Pameran China High Speed Railway On fast Track di Senayan City, Jakarta, Kamis (13/8).  (Republika/Tahta Aidilla)
?Miniatur kereta cepat diperlihatkan dalam Pameran China High Speed Railway On fast Track di Senayan City, Jakarta, Kamis (13/8). (Republika/Tahta Aidilla)

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) akan membeli lahan sekitar 600 hektare untuk pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142,3 km.

"Awalnya 530 hektare, tapi karena akan gunakan tanah hutan produksi di Karawang, kita harus kompensasi luas jadi 600 hektare," ujar Dirut KCIC Hanggoro Budi Wiryawan usai jumpa pers di Kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarya Pusat, Rabu (16/3).

Semua lahan tersebut masih dalam proses pendataan. Ia mengaku harus mendapatkan peta rinci dari kabupaten/kota terlebih dahulu, dan mendata para pemilik lahan sebelum dibeli.

Untuk persoalan lahan di wilayah Halim, ia mengatakan masih dalam proses pembicaraan dengan dimediasi oleh Kementerian Pertahanan.

"Kita harapkan ada segera solusi. Ini masih dalam proses koordinasi. Kita harapkan nggak berubah," ucapnya.

Hanggoro menegaskan, nantinya seluruh lahan yang dibeli KCIC termasuk sarana dan pra sarana pada akhir masa konsesi 50 tahun akan diberikan kepada pemerintah Indonesia.

Disinggung mengenai sudah turunnya dana dari Cina, ia mengaku sebelumnya masih menunggu izin konsesi terlebih dahulu. Saat ini, izin konsesi sendiri telah diberikan Kemenhub. "Akan kita bawa kesana (Cina) sebagai dasar kita ngutang," paparnya.

Ia memperkirakan, dana yang turun sebesar 30 persen hingga 40 persen dari total 100 persen pinjaman. "5,1 (juta dolar AS) itu total project cost, 75 persen dari itu upaya kita cari pinjaman dari CDB," katanya.

Baca juga: Izin Konsesi Terbit, Kereta Cepat Kebut Pengerjaan

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement