EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat perusahaan energi terbarukan Singapura di bidang pembangkit listrik tenaga biogas dari proses limbah cair industri kelapa sawit senilai 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp 137,5 triliun (kurs Rp12.500, Red).
Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (17/3), mengatakan investor tersebut berencana membangun sekitar 100 titik lokasi di Indonesia, khususnya Kalimantan dan Sumatera. "Mereka mengincar lokasi-lokasi banyak terdapat industri pengolahan kelapa sawit, karena proyek ini akan terintegrasi dengan industri pengolahan kelapa sawit," katanya.
Menurut Franky, nantinya tenaga listrik yang dihasilkan akan digunakan oleh industri pengolahan kelapa sawit sendiri juga dijual ke masyarakat melalui perjanjian jual beli listrik (PPA) dengan BUMN kelistrikan. "Ini merupakan industri yang strategis karena dapat menggunakan industri pengolahan kelapa sawit," katanya.
Franky menilai minat investasi dari Singapura menunjukkan minat terhadap peluang-peluang investasi di Indonesia masih cukup besar. "Dengan adanya pembangkit listrik tenaga biogas ini, diharapkan akan mengurangi ketergantungan dengan penggunaan batubara sebagai sumber energi dan menurunkan secara signifikan pembuangan limbah industri pengolahan kelapa sawit ke lingkungan," katanya.
Dalam catatan BKPM, nilai investasi yang masuk dari negara Singapura sepanjang 2015 mencapai 5,9 miliar dolar AS dengan total 3.012 proyek. Sementara komitmen investasi Singapura tercatat naik 68 persen menjadi 16,3 miliar dolar AS pada periode yang sama.