EKBIS.CO, BALIKPAPAN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pembantunya untuk mengontrol praktik pertambangan, terutama di wilayah-wilayah eksplorasi tambang kecil. Pernyataan itu disampaikan terkait sudah semakin seringnya lubang atau kolam bekas tambang menelan korban tewas.
"Saya perintahkan Menteri LH dan Menteri ESDM untuk kontrol tambang kecil yang tidak memperhatikan keselamatan pekerjanya. Akan saya perintah," kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Balikpapan, Kamis (24/3).
Belum lama ini, ada dua korban tewas di kolam bekas tambang milik PT Bukit Baiduri Energi (BBE), Desa Bukit Raya RT 19, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Dua korban yakni Diki Aditya Pratama (15 tahun) dan Noval Fajar Slamat Riyadi (15 tahun), pelajar SMKN 2 Samarinda. Keduanya tewas tenggelam di lubang atau kolam bekas tambang batu bara di wilayah itu.
Dalam kurun waktu lima tahun tercatat sudah lebih dari 20 korban tewas tenggelam di kolam bekas tambang batu bara yang berada di tiga daerah yakni Kota Samarindda, Kabupaten Kutai Kertanegara, dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Presiden Jokowi menanggapi hal itu menegaskan bahwa izin pertambangan yang diberikan harus disertai kontrol yang ketat dalam pelaksanaan di lapangan. "Izin itu bukan memberikan izin saja, tapi kontrol di lapangan," tegasnya.