EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah telah memutuskan pembangunan Blok Masela di darat (onshore). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan kesiapan BUMN apabila investor yang ada enggan mengelola ladang migas tersebut. Hal ini karena keputusan pembangunan tersebut diyakini membuat Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Blok Masela, Inpex Corporation, hengkang dari proyek yang berada di Laut Arafura, Maluku tersebut.
"Kami dari BUMN siap. Ya kemungkinan (masuk) Insya Allah, kami berharapnya begitu, tapi masih belum tahu," ujarnya pada acara Gerakan Penanaman 10 ribu pohon di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Sabtu (26/3).
Rini mengatakan, saat ini posisinya masih ada di investor yang ada, namun tidak menutup kemungkinan jika BUMN akan ikut masuk nantinya. "Sekarang posisinya masih di investor yang ada sekarang, kalau memang investor mengatakan keputusan bapak presiden mereka tidak mau, kami siap," ujarnya.
Isu hengkangnya Inpex juga menjadi perhatian bagi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Mantan Menteri Keuangan di era Almarhum Abdurahman Wahid itu ragu jika Inpex hengkang lantaran Pemerintah lebih memilih pengembangan Blok Masela di darat.
Ia menilai, meski Inpex telah melakukan kajian pengembangan Blok Masela dengan sistem di laut atau offshore, namun investasi yang dikeluarkan sendiri pun sudah cukup besar.
"Tidak Mungkin Inpex mau kabur karena mereka lebih dari dua tahun sudah di sana dan menghabiskan 2 miliar Dolar AS," katanya.