Ahad 03 Apr 2016 21:25 WIB

Fasilitas Regasifikasi Bali Jadi Mini LNG Pertama Indonesia

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
terminal LNG (ilustrasi)
Foto: seashipnews.com
terminal LNG (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA - Akhir pekan ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Gas (PLTD Gas) 200 megawatt (MW) di Pesanggaran, Benoa, Bali. Dalam kunjungannya, Menteri ESDM turut menyaksikan penandatanganan Master Sales and Purchase Agreement (MSPA) dan Confirmation Notice (CN) terkait pembelian perdana LNG dari Bontang untuk pasokan PLTD Gas Pesanggaran antara PT Pertamina (Persero), Total E&P Indonesie, Inpex Corporation, dan PT PLN (Persero) yang diwakili oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Bali Amin Subekti.

“Regasifikasi di Bali merupakan Mini LNG pertama di Indonesia,” kata Sudirman melalui rilis resminya, Ahad (3/4).

Sudirman juga mendukung program pemerintah Bali untuk mengampanyekan “Bali Clean and Green Province”. Ia juga menghimbau kepada seluruh instansi yang memiliki kepentingan, tujuan, dan semangat yang sama untuk bersinergi.  

Direktur JBTB PLN, Amin Subekti mengatakan, sebagai dukungan atas program Bali Clean and Green Province tersebut PLN telah menyiapkan pasokan Liquid Natural Gas (LNG) atau gas alam cair berikut infrastuktur penerimaan dan regasifikasinya di pelabuhan Tanjung Benoa.

"Fasilitas ini akan menyalurkan gas rata-rata 30 juta kaki kubik per hari ke PLTD Gas Pesanggaran dan akan beroperasi mulai April 2016," kata Amin Subekti.

Amin melanjutkan, PLTD Gas Pesanggaran berkapasitas 200 MW. Fasilitas tersebut dibangun dalam rangka pemenuhan kebutuhan beban listrik di sub sistem Bali dan merupakan bagian dari upaya PLN untuk mendukung Program 35.000 MW dari sisi kesiapan energi primer (gas) secara umum dan perkuatan sistem kelistrikan Jawa Bali secara khusus. Selain itu, lanjut Amin, pembangunan fasilitas PLTD juga sebagai bentuk penyediaan pembangkit di Pesanggaran untuk peningkatan ketersediaan listrik sebelum Jawa Bali Crossing (JBC) 500 kiloVolt (kV) selesai.

PLTD Gas Pesanggaran beroperasi menggunakan tri fuel (gas, MFO, HSD). Amin mengungkapkan, manfaat yang didapat dari pembangkit listrik tenaga gas adalah pengurangan pemakaian BBM sebesar 547 kilo Liter (kL) per hari dari sebelumnya pemakaian BBM sebesar 2.190 kL perhari atau setara dengan penghematan sebesar Rp 4 miliar sehari.

PLTG Pesanggaran memperkuat sistem kelistrikan Bali saat ini dengan total daya 1300 MW. Pasokan listrik di Bali di suplai dari Pembangkit PLTG Gilimanuk 130 MW, Pembangkit Pemaron 80 MW, PLTU Celukan Bawang 380 MW dan Kabel Laut Jawa Bali 340 MW. Dengan beban puncak 822 MW saat ini, pasokan listrik di Bali aman dan cukup untuk memenuhi permintaan listrik di Bali. Cadangan listrik sebesar 40% akan memperkuat kelistrikan Bali dan meningkatkan pelayanan kelistrikan di Pulau Dewata.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement