EKBIS.CO, JAKARTA -- Kasubdit Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dan Tempat Penimbunan Berikat (KITE/TPB) Direktorat Jenderal Bea Cukai Tatang Yuliono mengatakan, sebanyak 16 perusahaan telah menyatakan minat untuk membangun Pusat Logistik Berikat (PLB). Menurutnya, perusahaan-perusahaan tersebut masih melakukan penjajakan dan sudah menjelaskan mengenai rencana bisnisnya.
"Mereka sudah menjelaskan tentang bisnis plannya, apakah cocok untuk PLB atau hanya gudang berikat. Nanti kami yang akan nilai," ujar Tatang di Jakarta, Senin (4/4).
Tatang menjelaskan, sektor yang diminati untuk pembangunan PLB tersebut antara lain susu, kapas, pertambangan, dan tekstil. Sejauh ini, 16 perusahaan tersebut memang belum mengajukan dokumen atau proposal untuk pengajuan izin membangun PLB. Para investor tersebut kini masih mendalami terkait konsep bisnis dalam PLB.
Tatang menegaskan bahwa PLB yang dibangun yakni harus modern, luas, dan memiliki sistem IT invetory yang mumpuni. Jika perusahaan sudah memenuhi kriteria tersebut, maka akan didalami lagi rencana bisnisnya sampai pada akhirnya mengajukan proposal atau dokumen.
"Kami inginnya PLB ini khusus untuk logistik dan bukan untuk importir, makanya butuh pendalaman jangan sampai nantinya ada missed leading," kata Tatang.
Menurut Tatang, pemerintah mendorong agar PLB dibangun di kawasan industri. Dalam waktu dekat ini kawasan industri di daerah Cikarang, Karawang, Cibitung, dan Bekasi sudah memperlihatkan geliat untuk mendapatkan PLB. Tatang memastikan bahwa, PLB tidak hanya dibangun di Pulau Jawa saja, namun juga di luar Pulau Jawa.
Dari 11 PLB yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, empat diantaranya sudah aktif menjalankan aktivitas operasional secara rutin. Sedangkan sisanya, masih menunggu perubahan rencana bisnisnya dan dipastikan dalam waktu dekat sudah mulai beroperasi. Tatang mengakui bahwa, untuk membangun PLB para investor perlu melakukan penghitungan bisnis tersendiri sehingga prosesnya tidak bisa instan.