EKBIS.CO, BREBES -- Bank Indonesia (BI) mendukung program 'Sinergi Hulu Hilir Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital' yang diluncurkan pemerintah untuk pengendalian inflasi. Hal ini dilakukan sebagai upaya BI dalam mengendalikan inflasi yang ditargetkan berada pada level 4 plus minus 1 persen di 2016.
Program Sinergi Hulu Hilir Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital khususnya kepada Kelompok Tani Bawang Merah tersebut menjadi tema BI dalam kegiatan "Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat" yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini, Senin (11/4), di Sub Terminal Agropolitan Kecamatan Larangan, Brebes.
Dalam kegiatan "Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat" tersebut, BI menyelenggarakan berbagai kegiatan sebagai wujud informasi atas peran dan pelaksanaan tugas Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi. Pertama, Peluncuran SIHATI (Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi) yaitu aplikasi berbasis android untuk memantau pergerakan harga dan produksi komoditas. Kedua, Peresmian Training Center Budidaya bawang di Kabupaten Brebes.
Gubernur BI, Agus DW Martowardojo menjelaskan, pembangunan training center bawang merah bertujuan untuk lebih meningkatkan pengembangan bawang merah oleh petani agar memenuhi standar industri, mulai dari produksi sampai dengan panen dan paska panen.
"Keberadaan training center membuka peluang seluasnya kepada stakeholders dari seluruh Indonesia untuk dapat mempelajari budidaya bawang merah dengan dukungan teknologi terkini,"ujar Agus di Brebes Senin (11/4).
Ketiga, Perluasan akses keuangan melalui Layanan Keuangan Digital (LKD) dan Pengenalan transaksi elektronika kepada petani. Keempat, Penyerahan bantuan benih bawang putih lokal sebanyak 11 ton kepada kelompok tani binaan Bank Indonesia. Kelima bentuk dukungan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan tugas BI untuk mengendalikan inflasi melalui pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
"Pengembangan UMKM yang dilaksanakan oleh BI selain bertujuan untuk mengendalikan inflasi, juga bertujuan untuk menyejahterakan petani dan menjaga stabilitas harga komoditas," jelas Agus.