Selasa 12 Apr 2016 19:53 WIB

Dunia UKM Indonesia Semakin 'Melek' Teknologi

Red: Citra Listya Rini
Pelaku UMKM di Indonesia
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pelaku UMKM di Indonesia

EKBIS.CO, JAKARTA  --  Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia kini semakin 'melek' teknologi. Kemajuan teknologi bisa dimanfaatkan untuk distribusi dan pemasaan produk UKM di Tanah Air.

Perkembangan teknologi yang merambah dunia UKM terlihat dari kerja sama Nurbaya Initiative dengan PT. Pos Indonesia lewat platform e-commerce. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan mampu menjaring jutaan UMKM di seluruh Indonesia.

"Tantangannya tentu ada, bagaimana memberdayakan UKM untuk menggunakan teknologi. Karena belum semuanya UKM menggunakan teknologi," kata Rudiantara dalam keterangannya, Selasa (12/4).

Rudiantara optimistis kendala ini bisa dicari jalan keluarnya. Menurutnya, pemerintah sangat ingin memajukan UKM Indonesia agar tidak mati di negeri sendiri akibat banjirnya produk-produk impor, apalagi dengan dibukanya pasar Indonesia akibat MEA.

Founder Nurbaya Initiative Andy Sjarif mengatakan saat ini ada 55 juta UKM di Indonesia dan kurang dari lima persen yang telah online. Menurutnya, Nurbaya Initiative diharapkan dapat membawa dua juta UKM online dalam empat tahun mendatang.

"Nurbaya Initiative dikembangkan untuk membawa UKM Indonesia yang memberikan kontribusi 55 persen GDP kepada negara untuk masuk ke dalam ranah e-commerce. Dengan ini diharapkan penjualan UMKM dapat naik minimal dua kali lipat dibandingkan dengan transaksi konvensional," kata Andy.

Peluncuran kerja sama Nurbaya dan PT. Pos Indonesia yang bertajuk Program Sinergi Aksi Untuk Ekonomi Rakyat ini dilangsungkan di Terminal Agribisnis Desa Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut hadir meninjau langsung booth Nurbaya Initiative.

Dalam sambutannya pada acara yang berlangsung di Terminal Agribisnis Desa Larangan, Jokowi menekankan pentingnya sinergi aksi untuk kepentingan ekonomi rakyat. "Intinya adalah kerja gotong royong antara Pemerintah Pusat, Propinsi, Kabupaten, BUMN, swasta, dan juga masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement