EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan, akan ada holding BUMN untuk jalan tol. PT Hutama Karya dipastikan akan menjadi holding yang membawahi PT Jasa Marga dan PT Hutama Karya.
Perusahaan yang menjadi holding atau memegang perusahaan di BUMN, diharuskan merupakan 100 persen dimiliki negara. Rini menjelaskan, holding jalan tol dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang berkecimpung dalam kepemilikan dan pembangunan jalan tol, yaitu Hutama Karya, Waskita Karya, dan Jasa Marga.
"Ini holdingnya dipilih karena dimiliki 100 persen oleh negara. Jadi bukan yang sudah menjadi perusahaan publik. Karena kalau perusahaan publik kan sudah tidak 100 persen. Jadi Hutama Karya," jelas Menteri Rini di Pertamina Pusat, Jakarta, Rabu (13/4).
Rini mengungkapkan, ditargetkan hingga 2019 pihaknya akan membangun 1.290 kilometer, dari yang sebelumnya hanya 700 kilometer pada Ultah Jasa Marga yang ke 38 di Maret 2016 lalu. "Makanya dalam dua tahun bisa nambah, kan hebat," imbuhnya.
Selain holding jalan tol, BUMN juga akan melakukan holding atau holdingnisasi tambang, dan keuangan. Holding keuangan nantinya akan membawahi empat bank BUMN, pegadaian dan industri keuangan lainnya. Sementara holding Pertamina sudah selesai dan akan diajukan menjadi Peraturan Pemerintah (PP).
"Kajiannya sudah selesai semua sekarang dengan Kemenkeu. Kemarin saya sudah bicara dengan Menkeu, yang sudah selesai adalah Pertamina, kita akan ajukan PP nya, dan semoga tiga lagi akan selesai," katanya.