EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menilai perekonomian Indonesia di 2016 akan semakin baik dengan fundamental yang lebih kokoh dan stabilitas yang lebih baik.
"BI ke depan kami lihat 2016 ini ke depan akan semakin baik, fundamental kita lebih kokoh dgn stabilitas yang lebih baik," kata Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung di Bank Indonesia, Rabu (27/4).
Menurut Juda, BI memperkirakan tekanan stabilitas ekonomi akan berkurang, khususnya stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini karena meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global. Saat ini dari sisi global, perbedaan sikap kebijakan moneter di negara maju lebih menyempit. Sehingga mendorong capital inflow atau aliran modal masuk ke pasar domestik.
"Saya juga sudah update inflow yang masuk di sela RDG kemarin. Inflow ini ke depan kami perkirakan masih terus terjadi. Sehingga mudah-mudahan kondisi makro stabilitas ekonomi di 2016 semakin baik," katanya.
Kemudian dari sisi pertumbuhan ekonomi, kata Juda, akselerasi fiskal di kuartal I ini terlihat tinggi yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di 2016. Diharapkan dengan stimulus fiskal yang terus terakselerasi di Semester kedua, sektor swasta juga mulai bergerak dengan baik.
"Saat ini tanda-tandanya sudah ada, walaupun belum kuat. Semoga di semester 2 membaik," ujarnya.