EKBIS.CO, SOLO -- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Andoe Widiarto mengatakan peredaran uang logam di Solo Raya sangat minim. Padahal jelang menghadapi bulan puasa dan Lebaran kebutuhan warga terhadap penggunaan uang logam meningkat.
"Memang kita membutuhkan stok uang logam, kita mengeluarkan uang logam banyak tapi kembalinya sedikit, kemana? Padahal untuk mencetak uang logam itu kita butuh bahan baku," tutur Andoe di Gedung BI Solo pada Jum'at (20/5) sore.
Meski tak menyebutkan angka pasti namun kata Andoe uang logam yang kembali ke BI Solo hanya 10 persen. Ia menjelaskan ini lantaran kebanyakan uang logam digunakan warga untuk pembiayaan penggunaan akses jalan tol seperti menuju Semarang dan Cirebon.
Sebab itu, sebagai upaya mengembalikan uang logam di Solo Raya, BI mengajak mahasiswa dari dua kampus yakni Universitas Sebelas Maret dan IAIN Surakarta untuk mengumpulkan uang logam yang dimiliki. Nantinya uang logam tersebut akan ditukarkan dengan uang kertas. Hasilnya BI mengumpulkan uang logam sebanyak 9,4 juta dari mahasiswa.
"Kita mengawalinya dari mahasiswa dulu rencananya ini akan kami kembangkan lebih luas ke masyarakat," tuturnya.