Saat ini, HijUp telah memiliki dua ratusan tenant se-Indonesia. Hijup yang mula-mula dimulai dari kantor kecil berukuran 2x3 di kawasan Mampang Jakarta tersebut telah makin besar. Karyawan yang semula hanya dua orang saat ini berkembang menjadi 120 orang. Jumlah tersebut belum termasuk para tenant dan masing-masing karyawannya.
Modal awal Rp 20 juta pun saat ini telah berkembang dan kompleks. Modal tersebut dialokasikan untuk setup company, pendaftaran biaya notaris, alat kantor, dan perekrutan karyawan. Saat ini omzet bisnis terus berkembang dan keuntungannya.
Ajeng tak menyebutkan berapa omzet Hijup saat ini. Tapi, per tahun omzet selalu meningkat hingga lima kali lipat dari tahun sebelumnya. "Sekarang semuanya terbalik, dulu saya yang mengajukan proposal kerja sama, sekarang orang yang menawarkan ke HijUp," katanya.
HijUp juga pernah mendapatkan penghargaan dari Youtube karena berhasil menembus angka subscribers sebanyak lebih dari 100 ribu serta menembus lebih dari 12 juta views. Ajeng semakin bersemangat menjadikan Indonesia sebagai kiblat mode Muslim dunia.
Jangkauan pemasaran produk-produk yang terhimpun di lapak Hijup juga sudah meluas meliputi seluruh Indonesia. Sekitar 20 persen produk didistribusikan untuk memenuhi permintaan konsumen Muslim mancanegara, di antaranya, Malaysia, Singapura, dan Timur Tengah. Kerja sama dengan Inggris baru-baru ini akan semakin menjembatani HijUp memperluas pasar di panggung internasional.
Meski begitu, wanita penggemar musik jazz dan gamelan tersebut berkomitmen terus menjaga kualitas dan ciri khas produk-produk yang berada di bawah naungan Hijup. "Seluruh desainer yang berkolaborasi dengan HijUp harus memiliki ciri khas yang kuat, berkualitas dan nyaman dipakai, serta kreatif," tuturnya.
Satu hal yang paling penting, produk-produk yang dipasarkan tetap berpedoman pada prinsip-prinsip dasar busana Muslim yang diarahkan Islam. Misalnya, pakaian longgar, kerudung menutup dada, tidak membentuk tubuh, serta tidak transparan. Selebihnya, semua desainer dibebaskan berkreasi dan mengapresiasi seni fashion agar terus menarik perhatian dunia.
Di luar kesibukannya, Ajeng masih seorang ibu rumah tangga yang senang memperhatikan pertumbuhan buah hati tercinta, Laiqa Anzani. Ia juga gemar melakukan perawatan diri, menggemari wewangian, sembari memerhatikan perkembangan fashion Muslim dunia.
Baginya, perempuan Muslim harus tampil baik, tidak berlebihan, dan menginspirasi ke arah kebaikan. Makanya, penampilan harus diperhatikan seoptimal mungkin karena ia juga menjadi salah satu bagian yang menguatkan rasa percaya diri. ed: ichsan emrald alamsyah
***
Biodata narasumber:
Diajeng Lestari
Bekasi, 17 Januari 1986
Nama usaha: hijup.com
laman
www.hijup.com