EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai kondisi ekonomi nasional dalam keadaan stabil, menyusul keputusan lembaga pemeringkat Fitch Ratings yang masih memberikan peringkat layak investasi kepada Indonesia.
"Itu artinya dalam situasi ekonomi dunia yang memburuk, kita masih bisa tetap dianggap tidak turun," kata Darmin di Jakarta, Rabu (25/5).
Darmin mengatakan pemerintah telah berupaya memperbaiki iklim investasi dan mempercepat perizinan berusaha, salah satunya dengan menerbitkan paket kebijakan ekonomi sejak September 2015. Menurut dia, perbaikan tersebut memang belum menunjukkan hasil secara signifikan, namun dalam jangka panjang penerbitan paket kebijakan bisa memberikan kepastian terhadap pertumbuhan sektor investasi.
Darmin juga mengklaim pembenahan fundamental ekonomi nasional telah dilakukan sejak lama, apalagi lembaga pemeringkat seperti Moody's dan Fitch Ratings sudah memberikan peringkat layak investasi kepada Indonesia sejak 2011.
"Ini sudah diupayakan sejak dulu, sejak saya di Bank Indonesia (BI) itu sudah selesai. Moody's dan Fitch sudah memberikan investment grade, tinggal S&P yang belum selesai," katanya.
Sebelumnya, lembaga pemeringkat Fitch Ratings kembali menetapkan peringkat Indonesia pada level layak investasi atau dengan "Sovereign Credit Rating" pada BBB atau prospek stabil per Mei 2016. Fitch menilai Indonesia masuk layak investasi karena beban rasio utang pemerintah yang rendah yakni 26,8 persen dari Produk Domestk Bruto (PDB), prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 yang diperkirakan mencapai 5,1 persen, dan risiko sektor perbankan yang terbatas.
Namun, Fitch juga mencatat masih besarnya pengaruh sentimen pasar terhadap faktor eksternal dan masih perlunya upaya untuk perbaikan iklim investasi.
Menanggapi peringkat yang diberikan Fitch, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan Indonesia membuktikan telah memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dalam menghadapi tantangan ekonomi domestik dan global. "Hal ini menunjukkan Indonesia melakukan kebijakan yang tepat untuk menjaga stabilitas sekaligus mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan struktur lebih sehat," ujar Agus.