EKBIS.CO, KULON PROGO -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai daya saing pariwisata di Indonesia masih lemah dibandingkan negara di Asia Tenggara. Salah satu alasannya yakni sumber daya manusia (SDM) yang belum profesional mengelola potensi wisata dan budaya yang ada.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal (BKPM) Tamba Parulian Hutapea mengatakan daya saing pariwisata Indonesia menempati urutan ke-50 dari 141 negara.
"Hal ini menunjukkan pariwisata Indonesia berpotensi berkembang, khususnya sektor pariwisata, kekayaan alam, dan harga yang bersaing," kata Tamba, Rabu (1/6).
Menurut dia, industri pariwisata memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan menciptkan lapangan pekerjaan. Dengan jumlah kunjungan wisatawan asing sebanyak 10,4 juta orang saja, mampu menyumbang devisa Rp15,5 triliun.
"Semakin banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, makin banyak menyumbang devisa dan menggerakan ekonomi setiap daerah," katanya.