Selasa 07 Jun 2016 14:53 WIB

Susun Roadmap Industri, KEIN Berkiblat pada Jepang dan Jerman

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Sutrisno Bachir
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Sutrisno Bachir

EKBIS.CO, JAKARTA -- Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) berkiblat pada Jepang dan Jerman untuk merumuskan serta membuat peta jalan (roadmap) industri nasional. Sebab, kedua negara maju tersebut pertumbuhan ekonominya terakselerasi oleh sektor industri.

Ketua KEIN Sutrisno Bachir menjelaskan, Jepang merupakan negara yang hebat dalam membangun sektor industri. Setelah terpuruk dalam Perang Dunia II sekitar 1940-an, Jepang mampu bangkit dan mampu membangun industri sehingga menjadi negara maju seperti saat ini.

 

"Sekarang Jepang menjadi kiblat untuk industri elektronik dan juga otomotif, negara tersebut mampu menguasai pasar," ujar Sutrisno dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/6).

 

Menurut Sutrisno, pelajaran yang bisa didapat dari Jepang adalah mental masyarakat yang memang sudah terdidik untuk menjadi negara industri. Sejak kecil, masyarakat Jepang memang sudah ditekankan untuk berproduksi dan bukan mengkonsumsi.

"Terbukti mereka sangat senang menabung dan pengeluaran untuk belanjanya kecil," kata Sutrisno.

 

Setelah mengunjungi Jepang, KEIN juga berencana untuk mengunjungi Jerman. Sebab, fenomena yang terjadi di Jerman hampir sama dengan Jepang yakni mampu bangkit menjadi negara maju setelah kalah perang.

 

"Jerman merupakan sebuah contoh negara di Eropa yang mampu membangun industrialisasi setelah kalah perang. Bahkan, Jerman mampu menjadi negara yang menguasai pasar," ujar Sutrisno.

 

Jerman sangat konsisten dengan inovasi. Produk-produk dari Jerman terbukti memiliki kualitas yang tinggi dan juga menggunakan teknologi terkini.

Peta jalan industri nasional ditargetkan bisa selesai pada Agustus 2016 dan dijadikan sebagai pedoman pengembangan sektor industri. Peta jalan ini nantinya akan menjadi pedoman untuk mewujudkan misi presiden dalam mengubah pendorong pertumbuhan ekonomi nasional dari konsumsi menjadi produksi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement