Jumat 10 Jun 2016 09:41 WIB

Wisata Halal Bisa Tarik Keuangan Syariah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Wisata Halal. (Republika/Mardiah)
Foto:

Demikian juga dengan pembinaan SDM. Pengusaha UMKM tak berjalan sendiri, perlu ada pembinaan dalam kelompok. Penting pula untuk memberdayakan badan usaha daerah agar jadi tempat pemberdayaan masyarakat, secara sosial dan ekonomi. ''Mengubah kebiasaan dan mentalitas itu sulit, tapi bisa. Perlu ada motivatornya. Berdayakan juga kaum muda,'' kata Muliaman.

Wisata halal pada skala kabupaten kota juga terkait dengan akses keuangan, terutama lembaga keuangan mikro (LKM) yang bukan cuma memberi pembiayaan, tapi juga jasa keuangan non-bank seperti asuransi. ''Kalau terjadi sesuatu atau sakit, musibah tidak memiskinkan masyarakat karena ada bantuan asuransi. Apalagi Indonesia rawan bencana,'' ungkap Muliaman.

OJK mendorong tumbuh berkembangnya LKM, termasuk LKM syariah. Dengan bimbingan ulama, para pegiat ekonomi tingkat nagari dibantu dan dinasihati agar mengembangkan ekonomi syariah.

''Di Sumatra Barat, Badan Usaha Milik Nagari bisa dilengkapi LKM milik nagari. Nanti LKM bekerja sama dengan BPR untuk membina dan BPR diayoni bank umum, jadi berjenjang,'' kata Muliaman.

Selama ini, dana bagi daerah habis untuk pembangunan infrastruktur, belum pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kalau infrastruktur sudah selesai, uang bagi daerah harusnya bisa dikelola LKM. Ini sesuai visi pemerintah untuk berdayakan desa melalui dana desa. Adalah tugas pemerintah daerah mengawasi LKM. 

''Dengan dana rutin dari pemerintah, LKM bisa menghidupkan usaha rakyat,'' kata Muliaman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement