Kamis 23 Jun 2016 17:20 WIB

Industri Fashion Indonesia Masih Butuh Promosi Besar-besaran

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Indonesia Fashion Week, ajang rutin yang digelar tiap tahun untuk membangkitkan pasar mode Tanah Air.
Foto: Dok Republika
Indonesia Fashion Week, ajang rutin yang digelar tiap tahun untuk membangkitkan pasar mode Tanah Air.

EKBIS.CO, JAKARTA -- ‎Keinginan industri fashion Indonesia untuk menjadi kiblat busana Muslim sedunia memang tidak mudah. Dengan keinginan ini, industri ini harus melakukan promosi secara luas.

Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrin Euis Saedah mengatakan,‎ promosi indutri fashion Indonesia memang masih perlu dilakukan. Untuk sarana promosi maka yang diperlukan adalah database dan katalog industri yang lengkap.

"Tapi sarana tersebut masih kurang. Padahal setiap kita melangkah tentunya harus memiliki angka atau data. Bagaimana kita akan percaya diri untuk menjadi kiblat busana Muslim kalau kita tidak tahu posisi Indonesia ada dimana, sudah berapa jauh, apakah memang benar kalau Indonesia tertinggal, padahal belum tentu juga kita benar-benar tertinggal," ujar Euis melalui siaran pers, Kamis (23/6).

Menurut Euis, dalam membantu mempromosikan pihaknya juga bakal memberikan fasilitas bagi pelaku industri busana Muslim untuk ikut fashion show (pameran busana) baik di dalam negeri dan luar negeri.‎ "Terakhir kemarin kita sudah bantu fasilitasi mereka ke Turki, Maroko dan Perancis," jelas Euis.

Potensi besar ini, lanjut Euis, sayang jika dibiarkan berjalan sendiri tanpa bantuan pihak pemerintah. Dengan target menjadi kiblat industri busana Muslim dunia, maka sudah selayaknya Kementerian dan lembaga yang mampu memberikan jalan promosi ikut serta mempopulekan busana Muslim Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement