EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia memandang bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) berdampak relatif terbatas pada perekonomian domestik, baik di pasar keuangan maupun kegiatan perdagangan dan investasi.
Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Doni P. Joewono mengatakan, masyarakat Jakarta sekiranya juga perlu mengetahui tentang pengaruh atau dampak Brexit terhadap Ibu Kota Jakarta.
“DKI Jakarta juga perlu tahu dengan adanya brexit itu Jakarta terpengaruh atau //nggak//. Jadi, sebagai gambaran Brexit itu pengaruhnya kecil,” kata Doni, Selasa (28/6).
Doni mengatakan, dampak melalui jalur perdagangan relatif terbatas. Pangsa ekspor ke Inggris saja, kata dia, hanya sekitar 1,0 persen dari total ekspor Indonesia. “Kalau kita lihat, eskpor Indonesia aja itu satu persen. Jadi tidak terlalu berpengaruh,” ujar dia.
Kendati demikian, dampak lanjutan dari terganggunya hubungan perdagangan UK-Eropa perlu dicermati, mengingat pangsa ekspor Indonesia ke Eropa (di luar Inggris) mencapai 11,4 persen di tahun 2015, yang sebagain besar adalah bahan baku dan mentah.
Baca juga, Muslim Inggris Khawatir dengan Hasil Brexit.
Doni menambahkan, pangsa ekspor dan impor Inggris ke Jakarta juga relatif kecil dibandingkan dengan keseluruhan eropa, masing-masing hanya 0,5 persen dan 0,6 persen.
“Jadi Jakarta itu 0,5 persen. Dan ini artinya impornya juga cuma 0,6 persen. Jadi intinya, brexit itu perngaruhnya sama Jakarta sangat minimal. Tentang ekspor maupun impornya sangat kecil,” jelas dia.
Brexit merupakan singkatan keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Hasil referendum menunjukkan suara kelompok yang menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa lebih besar dibanding kelompok tetap bergabung.