EKBIS.CO, JAKARTA -- Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan, pemerintah akan menggandeng usaha kecil menengah (UKM) untuk ikut pameran skala internasional yakni Trade Expo Indonesia (TEI) pada 12-16 Oktober 2016. Melalui ajang ini diharapkan para UKM dapat bertemu buyer potensial untuk meningkatkan ekspor produknya.
"Kami hadirkan produk-produk berbasis desain kreatif dari 22 UKM siap ekspor yang sudah diseleksi secara ketat, dan didukung oleh 11 desainer produk home living Indonesia," ujar Arlinda, Senin (15/8).
Arlinda menjelaskan, TEI adalah pameran dagang berskala internasional yang terbesar di Indonesia. Komoditas yang dipamerkan di TEI 2016 merupakan produk-produk unggulan yang memiliki nilai tambah berkat sentuhan desain yang memadukan tren global dengan kearifan lokal, dengan tujuan mendorong pertumbuhan kinerja ekspor nasional.
Kegiatan promosi TEI telah gencar dilakukan di dalam negeri maupun luar negeri. Atase Perdagangan yang tersebar di 24 ibukota negara dan Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di 19 kota dagang utama di dunia telah bekerja optimal untuk menghadirkan buyer mancanegara. Nantinya para buyer tak hanya datang untuk mengunjungi pameran, namun juga akan terlibat aktif dalam kegiatan lainnya seperti business matching , forum TTI, dan forum bisnis.
Arlinda menjelaskan, kerja sama antara desainer dan pelaku UKM merupakan program Designer Dispatch Service (DDS), yang merupakan bagian dari kegiatan Indonesia Design Development Centre (IDDC) sebagai wadah kolaborasi antara desainer dan pelaku usaha dalam menghasilkan produk-produk berbasis desain sesuai tren global saat ini.
Hasil karya UKM ini akan ditempatkan pada zona display khusus yang berada di Hall D JIEXpo Kemayoran sepanjang TEI 2016. Pada TEI tahun lalu, produk hasil DDS mendapat respon positif dan peserta DDS mendapat banyak pesanan.
Program DDS 2016 diimplementasikan di 11 daerah berpotensi ekspor, yaitu Sawahlunto, Bogor, Yogyakarta, Kupang, Medan, Palangkaraya, Cilacap, Surabaya, Purwakarta, Solo, dan Jambi. Di setiap daerah, dipilih dua UKM potensial berorientasi ekspor melalui kurasi.