EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan akan fokus memperkuat sektor UKM dan koperasi. Tujuannya agar berbagai produk UKM nasional bisa masuk ke pasar global atau global value chain.
Demi mewujudkan tujuan itu, kementerian telah menyusun lima program prioritas. Pertama, memperbesar pasar produk dan jasa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Jadi pendekatannya market driven. Ada banyak yang bisa kita lakukan," ujar Teten kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (5/11).
Kedua, meningkatkan daya saing serta kapasitas produk dan jasa UMKM. "Kalau mau produk UMKM perbesar market, maka suplai harus dipastikan bisa masuk," jelas dia.
Program ketiga, kata Teten, memberikan dukungan pembiayaan dan investasi. Ia tidak memungkiri kalau selama ini banyak pembiayaan yang dikucurkan ke UMKM, baik dari bank maupun non-bank.
"Tapi memang tidak mudah bagi UMKM mengakses pembiayaan. Jadi perlu strategi bagaimana agregasi pembiayaan UMKM agar pertumbuhannya bisa lebih cepat. Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menilai kredit perbankan ke UMKM masih kurang," tuturnya.
Ia menuturkan, saat ini sudah mengadakan pembicaraan dengan instansi serta lembaga terkait untuk mencari skema pembiayaan tepat bagi UMKM. Di antaranya menggandeng perusahaan-perusahaan besar untuk menjadi off taker produk UMKM sekaligus avalis pembiayaan.
Menurut Teten, kualitas UMKM pun perlu ditingkatkan, sehingga program prioritas keempat yakni pengembangan kapasitas dan usaha. Kementerian, lanjutnya, akan menyiapkan layanan konsultasi, pendampingan, serta pelatihan.
"Ini penting. Intinya kami siap lakukan empowering UMKM dan koperasi," tegas Teten.
Terakhir, Kemenkop UKM berencana memberikan kesempatan sekaligus kemudahan usaha kepada UMKM. "Melalui lamgkah ini produk-produk lokal memiliki kesempatan sama untuk ditempati sejajar dengan produk-produk impor di mal-mal besar di Indonesia maupun negara sahabat," jelasnya.
Dirinya menambahkan, Kemenkop UKM bakal menumbuhkan usaha dan startup-startup baru di kalangan anak muda. Di antaranya dengan melibatkan universitas serta pusat-pusat UKM sehingga pengusaha muda tumbuh signifikan.
Teten menilai, sangat perlu menyediakan ladang usaha sama bagi koperasi dan UMKM lewat importir. Oleh karena itu perlu didukung insentif seperti pajak.
Ke depannya, kementerian akan disediakan pula pendampingan serta mitigasi hukum bagi pelaku koperasi dan UKM. Tujuannya menyelesaikan beragam masalah, termasuk melindungi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang mereka miliki juga perlindungan dari risiko fraud.