EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan laba Rp 12,047 triliun pada kuartal II 2016 atau naik tipis dibandingkan periode yang sama 2015 sebesar Rp 11,86 triliun.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam dalam pemaparan kinerja keuangan kuartal II 2016, mengatakan pertumbuhan laba ditopang kinerja positif kredit, simpanan dan pendapatan nonbunga (FBI). Sementara itu, jumlah aset BRI hingga akhir kuartal II 2016 tumbuh sebesar 16,8 persen year on year (yoy) atau menjadi sebesar Rp 872,9 triliun.
"Kenaikan jumlah aset tersebut terutama didorong oleh peningkatan penyaluran kredit di seluruh segmen bisnis," kata Asmawi di Jakarta, Senin (15/8).
Total penyaluran kredit BRI sepanjang periode yang berakhir Juni 2016 mencapai Rp 590,7 triliun atau meningkat 17,3 persen dibandingkan tahun 2015. "Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di level 2,3 persen untuk NPL gross dan 0,6 persen untuk NPL nett," ucap Asmawi.
Segmen mikro menjadi kontributor terbesar, baik dari segi pertumbuhan kredit maupun porsi penyalurannya. Pertumbuhan kredit segmen mikro sepanjang kuartal II tercatat tumbuh 22,3 persen atau menjadi Rp 202,9 triliun.
"Sedangkan dari segi porsi penyaluran, jumlah kredit yang disalurkan ke segmen mikro mencapai 34,3 persen," kata Asmawi.
Sementara jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BRI mencapai Rp 656,1 triliun, meningkat 14,5 persen dibanding periode sama tahun 2015. DPK BRI masih didominasi oleh dana murah atau current account saving account (CASA).