Hal senada diungkapkan Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkop dan UKM Prakoso BS. Menurut dia, perkembangan dunia digital membuat orang semakin dekat satu sama lain. Bukan hanya terjadi di sekitar, namun menjalin kedekatan antara satu orang dengan orang lain yang berdomisili jauh. Semua bisa terkoneksi tanpa harus bertatap muka.
Perkembangan sistem tersebut membuat banyak orang berpikir untuk terjun dalam dunia usaha. Meski mereka sudah memiliki pekerjaan tetap, tapi kemudahan ini menjadikan setiap orang dengan mudah menjual produk yang mereka miliki tanpa harus menawarkan secara langsung kepada pembeli. Cukup dengan media sosial atau website yang bisa dipantau setiap waktu.
"Sekarang dia kerja di kantoran, tapi bisa jualan juga kan tinggal lewat handphone. Mereka jual barang apa saja tanpa harus keluar dari kantor. Jadi gaji kantor ada, uang tambahan juga ada," kata Prakoso.
Perkembangan gawai, lanjut Prakoso, tidak bisa terbendung dalam era modern. Fitur dan teknologi yang disuguhkan gawai kemudian menunjang penggunanya dalam menjalankan perdaganan melalui dunia internet. Dengan kecanggihan ini pula, semakin banyak masyarakat yang melihat peluang usaha.
Profesor Ekonomi Internasional dari Universitas Indonesia Maria Elka melihat bahwa kecenderungan masyarakat memulai bisnis semakin meningkat dengan adanya sistem jual beli secara online. Apalagi, saat ini banyak pelaku usaha dan masyarakat mulai jenuh melihat sistem e-commerce. Banyak pelaku usaha memilih untuk membuka laman website atau melalui media sosial sendiri untuk menjual produk mereka.
"Ini menjadi potensi bagi para pekerja. Apalagi sekarang situasinya pelaku usaha tidak tergantung lagi untuk berjualan melalui perusahaan e-commerce," kata Maria.