Dengan memanfaatkan momentum ini, pemerintah ingin mengajak lebih banyak pihak lagi untuk ikut terlibat dan menyukseskan gerakan nasional penciptaan startup digital ini. Melalui kolaborasi ini, pemerintah berkeyakinan semakin banyak peluang digital yang tercipta dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Wakil Ketua Badan Ekonomi Kreatif Ricky Pesik mengatakan, dengan kondisi masyarakat Indonesia yang bervariasi bukan hanya dari segi bahasa, tapi juga budaya dan wilayah, membuat Indonesia selalu memiliki celah dan peluang. UMKM yang dimiliki Indonesia juga memiliki kesempatan untuk menunjukan potensi yang ada di daerah masing-masing.
"Jenis usaha UMKM ini bisa digali dengan melihat potensi daerah. Sekarang banyak daerah memiliki makanan, pakaian, hiasan yang unik dan memiliki kekhasannya sendiri. Ini saja sudah jadi peluang usaha," kata Ricky.
Meski demikia, lanjut Ricky, pelaku usaha khususnya yang baru akan memulai bisnis harus memiliki ilmu manajemen. Walaupun ilmu manajemen tersebut terbilang manajemen standar, tapi ini diperlukan untuk membantu pelaku usaha bertahan dalam mengelola jenis usaha mereka.
Sebab, selama ini banyak pelaku usaha baru muncul dengan ide kreatif tapi tidak bisa bertahan dengan kemajuan teknologi dan persaingan usaha lain yang hampir serupa. Alhasil, usaha mereka akhirnya bangkrut dan membuat pelaku usaha enggan berbisnis kembali.
Manajemen ini bukan hanya persoalan mengatur bagaimana barang yang dijajakan bisa terjual, tapi juga dari sisi manajemen finansial seperti akses permodalan. Dengan ilmu manajemen yang dimiliki UMKM akan bisa bersaing dan tumbuh menjadi usaha besar.
"Banyak pelaku usaha baru kemudian enggan berbisnis kembali karena merasakan kegagalan. Kegagalan inilah yang harus diminimalisir oleh mereka," kata Ricky.
Pakar Digital Marketing Anthony Leong mengatakan, potensi perkembangan ekonomi digital memang tidak bisa dipungkiri dengan berkembangnya dunia internet. Lebih efisien, efektif dan terukur membuat pemakaian internet dalam perdagangan semakin tinggi. Hasilnya, toko konvensional yang selama ini mendominasi sistem jual beli mulai tergerus perdagangan ekonomi digital.
"Internet saja sudah mempermudah kehidupan masyarakat, termasuk dalam perdagangan. Keberadaan sejumlah perusahaan yang menampung produk UMK untuk jual-beli online juga makin banyak. Hasilnya, potensi untuk berjualan terbuka lebar tanpa harus repot-repot buka toko atau menawarkan produk," kata Anthony.