EKBIS.CO, NEW YORK -- Harga minyak dunia naik untuk sesi keenam berturut-turut pada Kamis (18/8) atau Jumat (19/8) pagi WIB, karena dolar AS yang melemah membuat minyak dalam denominasi dolar lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September naik 1,43 dolar AS menjadi menetap di 48,22 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober, patokan global, naik 1,04 dolar AS menjadi ditutup pada 50,89 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak terus menguat pada Kamis dengan minyak Brent menembus tingkat psikologis 50 dolar AS per barel, setelah data menunjukkan stok minyak mentah AS lebih rendah. Penutupan pertama di atas 50 dolar AS dalam hampir dua bulan.
Dolar AS menurun terhadap mata uang utama lainnya karena investor percaya bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga September menjadi lebih rendah setelah rilis risalah dovish untuk pertemuan Federal Reserve pada Juli. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,59 persen menjadi 94,159 pada akhir perdagangan Kamis (18/8).
Sementara itu, persediaan minyak AS turun 2,5 juta barel pada minggu lalu, mengejutkan analis yang memperkirakan penambahan 522 ribu barel, menurut laporan mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (17/8). Minyak diperdagangkan secara internasional dalam mata uang AS. Melemahnya dolar meningkatkan permintaan untuk minyak mentah di luar AS.
"Brent telah naik ke 50 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak awal Juli, mendapat dukungan dari melemahnya dolar AS dan penurunan tak terduga stok minyak mentah dan bensin AS," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.