Selasa 23 Aug 2016 10:07 WIB

Akuisisi PGE Tidak Kurangi Biaya Produksi Listrik PLN

Red: M Akbar Wijaya
Seorang pegawai PGE-AK tengah memeriksa kondisi salah satu sumur geothermal di Kamojang.
Foto: Dok KOJI
Seorang pegawai PGE-AK tengah memeriksa kondisi salah satu sumur geothermal di Kamojang.

 

JAKARTA -- Pengamat energi dari Institute for Essential Services Reform (IESR)  Fabby Tumiwa menilai rencana PT PLN (Persero) mengakuisisi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) tidak akan membuat biaya produksi listrik lebih rendah. Sebab hingga akhir tahun ini PGE hanya mampu memasok geothermal untuk pembangkit 600 mega watt. “Kalau menurunkan biaya panas bumi bagi PLN mungkin iya, tapi kalau menurunkan harga produksi masih sulit,” kata Fabby kepada waratawan, Selasa (23/8).

Fabby justru berpendapat akuisisi tersebut justru bisa mematikan perkembangan bisnis PGE. Sebab dia memperkirakan PLN akan kesulitan memberikan permodalan agar PGE melakukan ekspansi dan mengembangkan bisnisnya. “Kalau sekarang PGE di bawah Pertamina justru kelihatannya bisa lebih lincah,” ujarnya.

PLN disarankan fokus pada pembangunan pembangkit listrik. Apalagi saat ini baru 13.000 mega watt pembangkit listrik yang selesai proses tender. Masih jauh dari program pemerintah yang ingin membangun pembangkit listrik 35.000 mega watt. “Akuisisi tidak ada dampak strategisnya. PLN hanya jadi punya aset (anak usaha) saja, yakni PGE,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement