EKBIS.CO, BALIKPAPAN -- Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia terus menambah sarana penunjang di bandara. Demi meningkatkan rasa aman masyarakat dalam menggunakan armada transportasi udara, AirNav melakukan investasi hingga Rp 59 miliar.
Dari total investasi ini, sebesar Rp 40 miliar akan digunakan untuk membangun menara baru di sekitar Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan. Menara tersebut direncanakan akan mulai dibangun pada 2017 dengan target bisa langsung dioperasikan pada tahun yang sama.
General Manager AirNav Indonesia Cabang Balikpapan, Yusfan Ulya, mengatakan kegunaan menara baru setinggi 37 meter itu akan sangat membantu AirNav dalam mengatur lalu lintas pesawat dari dan ke Bandara Sepinggan dengan lebih baik. Menara ini diproyeksikan berdiri mengganti bangunan lama yang hanya setinggi 23 meter.
Pembangunan menara ini menurutnya sangat mendesak karena bangunan lama sudah tidak layak dilihat dari sisi efektifitas. "Menara yang lama tingginya di bawah bandara, pandangan petugas pengatur lalu lintas jadi terhalang. Padahal pandangan mata telanjang sangat penting untuk mengetahui situasi lintasan di bandara," kata dia di Kantor AirNav Balikpapan, Kamis (25/8).
Yusfan mengatakan, urgensi pembangunan menara juga berkenaan dengan diperlukannya segera teknologi baru di Bandara Sepinggan yang bertaraf internasional. Ia menuturkan, pada bangunan menara yang baru akan dipasang alat bernama Instrument Landing System (ILS) yang amat berguna bagi kondisi darurat.
Yusfan menjelaskan, ILS difungsikan untuk membantu pilot yang akan mendarat di lintasan bandara dalam kondisi jarak pandang mata telanjang buruk sekalipun. Dengan bantuan ILS, pilot dapat mengetahui posisi lintasan bandara bahkan dari jarak 1.800 meter.
Jika pandangan bandara terhalang oleh hujan lebat atau asap dari kebakaran hutan yang kerap terjadi Kalimantan, menurut Yusfan, maka pilot dan petuas AirNav di menara dapat membuat pesawat mendarat sempurna di lintasan bandara.