EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mendorong negara-negara kelompok 20 ekonomi terbesar dunia agar membuat kebijakan ekonomi yang bersahabat. Artinya, kebijakan yang dibuat tidak merugikan negara lain sesama anggota G-20.
"G-20 harus meningkatkan komunikasinya dan menghindari kebijakan ekonomi yang menciptakan dampak negatif. Selain itu, setiap kebijakan ekonomi harus memiliki agenda pertumbuhan yang solid dan inklusif," ujar Presiden, saat menyampaikan pidatonya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hangzhou International Expo Center, Cina, Ahad (4/9).
Jokowi juga menyampaikan harapannya agar negara-negara G20 dapat memberikan pendampingan dalam pengembangan ekonomi digital di negara-negara berkembang. Harapan yang disampaikan Indonesia ini sesuai dengan tema ekonomi digital yang menjadi salah satu pembahasan dalam KTT G-20 2016.
"Saya berharap negara-negara G20 dapat memberikan asistensi untuk mengurangi kesenjangan digital antara negara maju dan berkembang, serta meningkatkan kerja sama dalam pengembangan teknologi antara negara-negara anggota G20," ujarnya.
Di samping itu, Presiden juga menekankan komitmen pemerintah untuk menjaga perekonomian Indonesia tetap terbuka. Ia menjelaskan bahwa saat ini Indonesia tengah fokus mempercepat pembangunan infrastruktur. Presiden optimistis, pembangunan infrastruktur yang dilakukan Indonesia bekerja sama dengan sejumlah negara itu akan memberikan kontribusi besar dalam perkembangan ekonomi global.
"Kami juga menyambut kerja sama dalam pembangunan infrastruktur dengan negara-negara G20 lainnya," kata Jokowi.