Jameel memperkirakan, Fed akan menerima banyak kritik apabila meningkatkan suku bunga AS pada bulan ini. "Dengan ekspektasi pasar saat ini, yaitu probabilitas 15 persen dan terkadang bahkan lebih rendah bahwa suku bunga AS akan ditingkatkan di bulan September, maka peningkatan suku bunga AS belum terefleksikan dalam pasar finansial AS," tuturnya.
Selain menuai kritikan, menurutnya, pasar saham dapat merosot tajam apabila Fed meningkatkan suku bunga. Ia menjelaskan, peningkatan suku bunga AS dapat menimbulkan kekhawatiran bahwa periode mudahnya akses ke dana di pasar finansial akan berakhir.
"Apabila Federal Reserve meningkatkan suku bunga AS pada Rabu (21/9) ini, maka dapat terjadi penjualan besar-besaran di pasar saham global," ujar Jameel.
Dampak lainnya, menurut dia, adalah pasar berkembang mungkin akan kembali menderita dampak paling besar. Menurutnya, sama seperti pasar saham, pasar berkembang akan menjadi korban utama dari peningkatan tak terduga suku bunga AS bulan ini.
"Pasar berkembang yang baru mulai menguat karena peningkatan selera risiko investor yang mencari imbal hasil akan mengalami arus keluar kas," katanya menjelaskan.